https://brittanygilbertdesign.com/ Emmanuel Petit, legenda sepak bola Prancis yang ikut menjuarai Piala Dunia 1998, mengungkapkan pandangannya setelah menyaksikan langsung laga antara Australia dan Indonesia. Dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Sydney, pada Kamis (20/3/2025), timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 1-5. Namun, menurut Petit, hasil akhir tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan jalannya pertandingan.
Emmanuel Petit Tanggapi Kinerja Timnas Indonesia
Emmanuel Petit, yang hadir di Indonesia pada Senin (24/3/2025) sebagai brand ambassador BrainEye, aplikasi yang membantu mengecek kesehatan otak, menyampaikan analisisnya terkait laga tersebut. “Pada laga pertama saya di Australia, timnas Indonesia kalah 1-5, saya menonton di stadion,” kata Petit saat diwawancarai KOMPAS.com di Hotel Pullman, Jakarta.
Menurut Petit, Timnas Indonesia memiliki peluang lebih baik di awal pertandingan dan seharusnya bisa mendapatkan gol lebih dulu. “Saya bilang skornya tidak mencerminkan jalannya pertandingan. Saya pikir dalam 15 menit pertama, Timnas Indonesia seharusnya mendapatkan satu gol,” tambah pria yang dikenal dengan kontribusinya membawa Prancis juara Piala Dunia 1998.
Peluang Emas yang Terlewatkan Timnas Indonesia
Petit menyoroti dua peluang emas yang terlewat oleh Timnas Indonesia pada awal pertandingan. Pada menit kelima, Jay Idzes sempat mengancam melalui tandukannya, namun bola bisa diselamatkan oleh kiper Australia, Mathew Ryan. Tak lama setelah itu, pada menit kedelapan, Indonesia mendapatkan kesempatan emas melalui sepakan penalti Kevin Diks, tetapi tendangannya membentur tiang kanan gawang Australia.
“Timnas Indonesia gagal mengeksekusi penalti dan mengancam lewat sundulan yang diselamatkan dengan bagus oleh kiper Australia. Pada 15 menit pertama Indonesia mengendalikan permainan, mereka seharusnya mencetak gol,” ujar Petit.
Perubahan Setelah Penalti yang Gagal
Setelah kegagalan penalti, keadaan mulai berubah. Australia memanfaatkan peluangnya dengan mencetak gol melalui penalti Martin Boyle. Tak lama kemudian, Nishan Velupillay dan Jackson Irvine juga menambah keunggulan Australia di babak pertama, membuat skor menjadi 3-0.
“Setelah itu, dalam beberapa menit, Australia mendapatkan penalti yang berhasil mereka manfaatkan dan semuanya berubah,” ujar Petit. “Mental Anda berubah, ketenangan dan kepercayaan diri hilang. Mereka tak lagi ada di situ,” tambah Petit, menjelaskan bagaimana situasi di lapangan berubah drastis setelah gol-gol tersebut.
Dukungan kepada Pelatih Patrick Kluivert
Meskipun hasil laga tersebut mengecewakan, Emmanuel Petit mengingatkan bahwa suporter timnas Indonesia seharusnya memberi kesempatan lebih kepada pelatih anyar, Patrick Kluivert. “Ini adalah laga pertama Patrick Kluivert dan itu berat. Saya dengar banyak yang meminta Ketua Umum PSSI untuk memecatnya setelah laga. Ayolah, ini baru pertandingan pertama,” ujar Petit.
Dia mengimbau agar semua pihak bersabar dan memberi waktu kepada Kluivert untuk mengembangkan tim. “Berikan dia kesempatan. Bersabarlah. Dalam sepak bola, banyak hal berubah dalam waktu singkat,” kata Petit, yang mengawali karier profesionalnya bersama AS Monaco.
Konteks Laga dan Masa Depan Timnas Indonesia
Laga melawan Australia menjadi debut Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong pada Januari 2025. Meskipun kekalahan telak ini memunculkan banyak kritik, Petit mengingatkan bahwa satu pertandingan saja tidak bisa dijadikan penilaian akhir terhadap kinerja pelatih dan tim.
Emmanuel Petit menegaskan bahwa meskipun hasilnya buruk, laga ke depan melawan Bahrain akan menjadi kesempatan bagi Kluivert dan timnas Indonesia untuk memperbaiki performa dan menunjukkan perkembangan yang lebih baik
Leave a Reply